Kamis, 28 Maret 2013

TUGAS PERTAMA (JEJAK EKOLOGI)


TUGAS
ETIKA DAN NILAI LINGKUNGAN
JEJAK EKOLOGIS PRIBADI

index.jpeg


OLEH :
RADEN SURAHMAT
12131011115
radensurahmat28@gmail.com

Dosen :
Prof. Dr. Ir. Supli Effendi Rahim, M.Sc

PROGRAM PASCASARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
STIK BINA HUSADA
PALEMBANG

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam suatu masa pasti ada warna yang jadi tren. Pada awalnya millennium (akhir 1990 sampai awal 2000), warna yang mendominasi adalah perak, dan masa kelahiran web 2.0 ( pertengahan 2000) diwarnai oleg orangye dan abu-abu tua. Pada akhir decade ini, temanya apalagi kalau bukan hijau.
Kesadaran masyarakat bumi terhadap pemanasa global meski tetap merusak bumi telah memicu gerakan cinta lingkungan secara besar-besaran. Sekarang hamper semua perusahan besar sudah menerapkan kebijakan “teknologi hijau”
Terlepas dari bagamana sikap perusahan besar, kita sebagai penduduk biasa di bumi juga bisa ikut melestarikan lingkungan secar a pribadi, baik lingkungan di dunia maya maupun lewat dunia maya. Ada satu istilah yang berkaitan dengan gaya hidup orang modern dan kelestarian lingkungan. Namanya “ecological footprint” atau kalau diterjemahkan secara bebas artinya “jejak ekologi”. Ini  adalah sebuah satuan, seperti kilogram, meter, atau liter. Kalau ada orang ngomong “satu” global footprint” berarti  bumi membutuhkan satu tahun untuk menghasilkan semua yang dikonsumsi manusia selama satu tahun. Dalam jangka panjang, nilai global footprint tidak boleh lebih dari satu. Tetapai saat ini, komunitas  masyarakat dunia memiliki nilai jejak ekologi global sebesar 1,3, dan diperkirakan akan mencapai 2 pada tahun 2030. Itu artinya ekosistem dunia akan segera runtuh kecuali kalau manusia bersedia mencegahnya. Cara yang terbaik adalah dengan memulainya lebih jauh.
Bumi memiliki tingkat keterbatasan sumber daya.  Selama bertahun-tahun para ilmuwan telah mengembangkan kalkulator dan spreadsheet yang mampu mengukur jumlah sumber daya bumi yang diperlukan dalam rangka  memproduksi makanan untuk manusia, menangani proses limbah, menyediakan bahan bakar yang dibutuhkan untuk mendukung mesin yang berguna bagi kelangsungan dan aktivitas hidup manusia di bumi.
Jejak ekologis atau ecological footprint adalah sistem yang mengukur seberapa banyak ruang (di darat dan air) yang diperlukan manusia untuk menghasilkan sumber daya yang mereka butuhkan dan menyerap limbah yang mereka hasilkan. Kalkulasi jejak ekologis dilakukan dengan menghitung berapa hektar ruang hidup (darat dan air) di bumi yang dibutuhkan oleh seorang manusia untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya dalam setahun.
Pada 2001 kapasitas lahan kehidupan (biocapacity) bumi hanyalah 11.3 miliar global hektar yang hanya merupakan seperempat permukaan bumi atau hanya memberi jatah paling tinggi 1,8 gha per orang. Adapun WWF (2005) pernah menghitung bahwa rata-rata per kapita jejak ekologi per orang di bumi adalah 2,2 gha, artinya secara rata-rata penduduk bumi mengalami defisit 0,4 gha.
Penyebab utama persoalan yang dihadapi manusia dan mengakibatkan kekhawatiran adalah terlampau tingginya pengurasan sumber daya alam, tingginya kebutuhan dan gaya hidup, serta pelepasan gas-gas rumah kaca, termasuk di antaranya karbon dioksida (CO2), diiringi dengan lajunya pertumbuhan penduduk dunia yang semakin masif, yang menghendaki pengurasan terhadap sumber daya alam yang lebih tinggi lagi.
Laporan Living Planet Report 2012 menunjukkan kecenderungan yang mengkhawatirkan yakni peningkatan jejak ekologis yang terus berlanjut. Data terbaru pada 2008 menunjukkan jejak ekologis yang ditinggalkan manusia telah melebihi kapasitas biologis bumi, dimana bumi hanya mampu memproduksi sumber daya terbaru dan menyerap CO2 sebesar 50 % dari yang dibutuhkan dunia saat ini.
Secara keseluhan, jejak ekologis manusia telah menjadi dua kali lipat sejak tahun 1966. Membutuhkan setidaknya 1,5 tahun bagi planet bumi untuk meregenerasi sumber daya terbaru yang dapat dimanfaatkan manusia, serta menyerap karbon yang dihasilkannya dalam jangka waktu yang sama. Keterlampauan Ekologis atau yang dikenal dengan istilah “ecological overshoot” ini secara umum disebabkan oleh emisi karbon dan permintaan akan bahan pangan, namun ketersediaan lahan dan pengalokasiannya bisa dipastikan akan segera menjadi isu utama.
Rata-rata jejak ekologi tertinggi per kapita: penduduk Amerika Serikat (9,5 gha), Inggris (5,45 gha), dan (Swiss 4 gha), sedangkan Indonesia diperkirakan rata-rata (1,2 gha). Adapun jejak ekologi terendah adalah Bangladesh, dengan rata-rata (0,5 gha). Pendekatan ini menunjukkan bahwa semakin kaya suatu negara dan bangsa, semakin besar jejak ekologi mereka dalam menguras sumber daya di bumi. Dengan demikian, kapasitas yang diperlukan dengan gaya hidup negara-negara maju jauh lebih boros, sehingga untuk bangsa Amerika--guna memenuhi gaya hidup mereka--diperlukan 9,5 planet setara dengan bumi, sedangkan warga Inggris memerlukan lima planet dan pola jejak ekologi rakyat Swiss memerlukan empat planet lagi. Jadi gaya hidup mereka di negara-negara kayalah yang menjadi penekan kemampuan bumi--dalam menyediakan suplai sumber daya alam.
Dengan gaya hidup manusia modern saat ini, kita akan membutuhkan ruang kira-kira satu setengah kali bumi supaya semua mahluknya bisa masuk dengan pas.

1.2  Tujuan
1.      Mengetahui jejak ekologis di Indonesia
2.      Untuk mengukur dan mengetahui jejak ekologi pribadi.
3.      Menciptakan ahlak yang baik terhadap bumi agar bumi bersahabat dengan manusia
4.      Menngetahui hubungan jejak ekologis terhadap tingkat kemakmuran penduduk
5.      Membandingkan jejak ekologis dengan biokapasitas

BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Jejak Ekologis Indonesia
Berdasarkan perhitungan para ahli, saat ini diperlukan waktu satu tahun dua bulan untuk bumi dalam melakukan regenerasi apa yang dikonsumsi penduduk dunia dalam satu tahun. Ini menunjukkan telah semakin dekat kehilangan sumberdaya pendukung kehidupan akibat ketidakseimbangan konsumsi manusia dibanding dengan kemampuan alam untuk menyediakan sumberdaya.
Berdasarkan laporan WWF, jejak ekologis di Indonesia rata-rata diperkirakan sekitar 1,2 gha. Deputi Direktur Konservasi WWF Indonesia, Budi Wardhana, mengatakan bahwa populasi penduduk mempengaruhi jejak ekologis di Indonesia. Pada tahun 2004 ekonomi Indonesia secara perlahan mulai pulih dari goncangan krisis global meski masih rentan dengan kondisi politik, sosial maupun keamanan pertahanan. Sedangkan dari sektor pertumbuhan karbon, Indonesia terus meningkat dan kini menempati peringkat kedua di bawah China.
Emisi karbon akan terus meningkat secara drastis bilamana terjadi perubahan fungsi lahan serta pembukaan hutan skala luas. Berdasarkan kajian tahun 1971 - 2004, efisiensi energi di Indonesia dikategorikan masih rendah. Indonesia merupakan Negara dengan sumbangsi  karbon yang cukup tinggi. Bahkan jika dibandingkan dengan China, Australia, dan negara lain, Indonesia adalah Negara dengan energi yang paling kotor.
Nilai efisiensi sumber daya Indonesia berada di posisi 6,60, jauh di atas rata-rata dunia yakni 2,61. Beragam kejadian terkait perubahan iklim yang terjadi di Indonesia menimbulkan sejumlah bencana. Di antaranya 108 kejadian banjir dan tanah longsor per tahun, penyakit berkaitan dengan perubahan iklim 27 kejadian per tahun, cyclon 10 kejadian, kebakaran hutan 9 kejadian dan kekeringan 8 kejadian. Berdasarkan kajian jejak ekologis tersebut, Indonesia akan mengalami defisit pada tahun 2016.

2.2    Jejak Ekologis Pribadi

Menghitung Seberapa Besar Jejak Ekologiku

A.  Transportasi
Dengan apa anda bepergian hari ini?
a) Berjalan…..0
b) Bersepeda…..5
c) Dengan Angkutan Umum….10
d) Menumpang.....15
e) Kendaraan Pribadi ….5 x 30
Nilaiku 150
Sub-Total : 150

B.  Penggunaan Air
Seberapa banyak air yang digunakan?
a)  Tidak mandi….0
b)  Mandi, 1-2 menit. ….5
c)  Mandi, 3-6 menit.….10
d)  Mandi, 10 min ….2x 20
e)  Mandi dengan air satu bath tub penuh….20
f)  Mandi dengan air setengah bath tub….10
g)  Mandi dengan air bekas orang lain….10
h)  Menggosok gigi dengan air kran tetap mengucur….5
i)  Mencukur kumis/jenggot dengan air kran tetap mengucur….5
Nilaiku 20
Sub-Total : 40

C.  Berpakaian
1.  Saya menggunakan pakaian lebih dari sekali sebelum di cuci?
a)  Sering….0
b)  Kadang-kadang….2x  5
c)  Tidak pernah….10
2.  Saya menggunakan pakaian bekas (yg diperbaiki)
a)  Iya….(-5)         
b) Tidak….0
3.  Saya memperbaiki baju saya sendiri?
a)  Iya….(-5)         
b) Tidak….0
4.  50% dari baju saya adalah baju turunan?
a)  Iya….(-5)         
b) Tidak….0         
5.  Saya membersihkan dan mengeringkan baju?
a)  None….0          
b)  1-5 lembar….10           
c)  Lebih dari 6 lembar….20
Nilaiku 30
Sub-total:­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­ 30

D.  Rekreasi
1.  Seberapa banyak peralatan yg diperlukan ?
a)  tidak ada atau sedikit….0  
b)  beberapa….1x 10    
c)  cukup banyak….20
2. Seberapa luas lahan yg dibutuhkan untuk rekreasi anda?
a) tidak ada atau sedikit….0  
b) sedang (<1 hektar) 1x  10
c) cukup besar (>hektar)…20
3.  Saya menghabiskan uang hari ini untuk belanja (pakaian, baju, peralatan olahraga)?
a) Tidak ada….0   
b) $5…5    
c) $10…10  
c) $10+…1 pt. per dollar
Nilaiku 20
Sub-Total: 20

E.  Makanan
1.  Berapa porsi daging yang dimakan sehari?
a) 0….0  
b) 1 porsi….1x 10 
c) 2 porsi….20  
d) 3 porsi….30
2.  Seberapa banyak makan bersisa di piring?
a) tidak ada1x  0   
b) sedikit….5   
c) cukup banyak….10
3.  Saya mengkonsumsi campuran sisa sayur dan buah?
a)  ya….0              
b)  tidak….1x  10
4.  Makanan yang saya makan adalah makanan lokal?
a)  semuanya….0               
b)  beberapa...1x  10             
c) tidak ada….20
5.  Makanan yang saya makan adalah produk organik?
a)  semuanya….0                 
b)  beberapa..1x 10             
c)  tidak ada….20

6.  Makanan yg dikonsumsi dibungkus plastik/kertas?
a)  Tidak….0           
b) beberapa….1x 10           
c) Semuanya….20
Nilaiku 20
Sub-Total : 20

F.  Sampah
1.  Seberapa besar penampungan sampahnya?
a)  peti kayu….30
b)  kotak sepatu….1x 20
c)  secangkir….5
d)  tidak ada sampah….0
Nilaiku 20
Sub-Total : ­­­­­­­­­­­­­­­20

Adapun total sub nilaiku untuk A-F (Total 1) = 280

G.   Ruang Tinggal
       Luas rumah : jumlah penghuni = 250 : 3 = 83.3
Nilaiku untuk Total 2 = 83.3
Total 2 = 83.3

TOTAL KESELURUHAN= (Total 1 + Total 2)  X  3
 ( 280+83.3)  x  3 =   x  3  =    1089.9
Total keseluruhan dibagi 100 = jejak ekologis anda dalam satuan hektar
JADI JEJAK EKOLOGIS PRIBADI  =  10,899  HEKTAR
         (astaghfirullahaladzim)



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jejak Ekologi merupakan analisis nilai kebutuhan manusia di dalam ekosistem . Analisis ini membandingkan kebutuhan manusia dengan kemampuan biosfer alam dalam mereproduksi sumber daya . Nilai tersebut merepresentasikan jumlah lahan produktif  biologis yang diperlukan untuk mereproduksi sumber daya yang dikonsumsi manusia dan menyerap limbah melalui teknologi yang berlaku.
            Jejak ekologis masing-masing Negara dipengaruhi oleh laju pertumbuhan penduduk yang berdampak pada kebutuhan akan sumber daya yang ada di bumi menjadi meningkat. Sementara bumi memiliki tingkat keterbatasan sumber daya.  Perhitungan jejak ekologis digunakan untuk mengukur jumlah sumber daya bumi yang diperlukan dalam rangka  memproduksi makanan untuk manusia, menangani proses limbah, menyediakan bahan bakar yang dibutuhkan untuk mendukung mesin yang berguna bagi kelangsungan dan aktivitas hidup manusia di bumi. Pada akhir survey, Jejak Ekologi dapat dikategorikan dalam penilaian Karbon, Pangan,Perumahan, dan Barang-Jasa serta jumlah total Jejak Ekologi yang diperlukan untuk mempertahankan populasi suatu wilayah pada suatu tingkat konsumsi. Pendekatan ini juga dapatditerapkan dalam berbagai kegiatan seperti aktivitas produksi atau konsumsi energi kendaraan.


3.2 Saran
            Perlunya akhlaq maupun etika yang baik terhadap tuhan/ALLAH,  lingkungan, sesame dan kepada semua makhluk hidup adalah dasar utama dalam kehidupan. Karena, setiap apa yang diperbuat di dunia pasti akan mendapatkan pembalasan baik dalam hal baik maupun buruk. Kepedulian para penghuni bumi untuk menjaga, memelihara dan memanfaatkan sumber daya yang ada di bumi seoptimal dan sebaik mungkin.

DAFTAR PUSTAKA



http://nganjukhijauku.blogspot.com/2012/12/apa-itu-jejak-ekologi.html
Mangunjaya, F. 2005. Gaya Hidup Menghadapi Perubahan Iklim. WWF-www.wwf.or.id
WWF. Jejak Ekologi untuk Hidup di Satu Bumi. Environmental Education and
Outreach Unit WWF Indonesia



3 komentar:

  1. alhamdulillah tugas pertama (revisi) selesai

    BalasHapus
  2. lumayan... tetapi setiap tujuan semestinya dibahas...dicarikan bahan bacaan yang mendukung...

    BalasHapus
  3. terima kasih sarannya pak
    kemarin sedikit kesulitan untuk referensi literatur tentang ekologi footprint, kebanyakan saya dapat dari internet

    BalasHapus