TUGAS
ETIKA DAN NILAI
LINGKUNGAN
JEJAK EKOLOGIS PRIBADI
OLEH :
RADEN SURAHMAT
12131011115
radensurahmat28@gmail.com
Dosen :
Prof. Dr. Ir. Supli Effendi Rahim, M.Sc
PROGRAM PASCASARJANA
KESEHATAN MASYARAKAT
STIK BINA HUSADA
PALEMBANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam suatu masa pasti ada warna yang jadi tren. Pada
awalnya millennium (akhir 1990 sampai awal 2000), warna yang mendominasi adalah
perak, dan masa kelahiran web 2.0 ( pertengahan 2000) diwarnai oleg orangye dan
abu-abu tua. Pada akhir decade ini, temanya apalagi kalau bukan hijau.
Kesadaran masyarakat bumi terhadap pemanasa global meski
tetap merusak bumi telah memicu gerakan cinta lingkungan secara besar-besaran.
Sekarang hamper semua perusahan besar sudah menerapkan kebijakan “teknologi
hijau”
Terlepas dari bagamana sikap perusahan besar, kita sebagai
penduduk biasa di bumi juga bisa ikut melestarikan lingkungan secar a pribadi,
baik lingkungan di dunia maya maupun lewat dunia maya. Ada satu istilah yang
berkaitan dengan gaya hidup orang modern dan kelestarian lingkungan. Namanya
“ecological footprint” atau kalau diterjemahkan secara bebas artinya “jejak
ekologi”. Ini adalah sebuah satuan,
seperti kilogram, meter, atau liter. Kalau ada orang ngomong “satu” global
footprint” berarti bumi membutuhkan satu tahun untuk menghasilkan semua
yang dikonsumsi manusia selama satu tahun. Dalam jangka panjang, nilai global
footprint tidak boleh lebih dari satu. Tetapai saat ini, komunitas
masyarakat dunia memiliki nilai jejak ekologi global sebesar 1,3, dan
diperkirakan akan mencapai 2 pada tahun 2030. Itu artinya ekosistem dunia akan
segera runtuh kecuali kalau manusia bersedia mencegahnya. Cara yang terbaik
adalah dengan memulainya lebih jauh.
Bumi
memiliki tingkat keterbatasan sumber daya.
Selama bertahun-tahun para ilmuwan telah mengembangkan kalkulator dan
spreadsheet yang mampu mengukur jumlah sumber daya bumi yang diperlukan dalam
rangka memproduksi makanan untuk
manusia, menangani proses limbah, menyediakan bahan bakar yang dibutuhkan untuk
mendukung mesin yang berguna bagi kelangsungan dan aktivitas hidup manusia di
bumi.
Jejak ekologis atau ecological
footprint adalah sistem yang mengukur seberapa banyak ruang (di darat dan
air) yang diperlukan manusia untuk menghasilkan sumber daya yang mereka
butuhkan dan menyerap limbah yang mereka hasilkan. Kalkulasi jejak ekologis
dilakukan dengan menghitung berapa hektar ruang hidup (darat dan air) di bumi
yang dibutuhkan oleh seorang manusia untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya
dalam setahun.
Pada 2001 kapasitas
lahan kehidupan (biocapacity) bumi hanyalah 11.3 miliar global hektar
yang hanya merupakan seperempat permukaan bumi atau hanya memberi jatah paling
tinggi 1,8 gha per orang. Adapun WWF (2005) pernah menghitung bahwa rata-rata per
kapita jejak ekologi per orang di bumi adalah 2,2 gha, artinya secara rata-rata
penduduk bumi mengalami defisit 0,4 gha.
Penyebab utama
persoalan yang dihadapi manusia dan mengakibatkan kekhawatiran adalah terlampau
tingginya pengurasan sumber daya alam, tingginya kebutuhan dan gaya hidup,
serta pelepasan gas-gas rumah kaca, termasuk di antaranya karbon dioksida
(CO2), diiringi dengan lajunya pertumbuhan penduduk dunia yang semakin masif,
yang menghendaki pengurasan terhadap sumber daya alam yang lebih tinggi lagi.
Laporan Living Planet
Report 2012 menunjukkan kecenderungan yang mengkhawatirkan yakni peningkatan
jejak ekologis yang terus berlanjut. Data terbaru pada 2008 menunjukkan
jejak ekologis yang ditinggalkan manusia telah melebihi kapasitas biologis
bumi, dimana bumi hanya mampu memproduksi sumber daya terbaru dan
menyerap CO2 sebesar 50 % dari yang dibutuhkan dunia saat ini.
Secara keseluhan, jejak
ekologis manusia telah menjadi dua kali lipat sejak tahun 1966. Membutuhkan
setidaknya 1,5 tahun bagi planet bumi untuk meregenerasi sumber daya terbaru
yang dapat dimanfaatkan manusia, serta menyerap karbon yang dihasilkannya dalam
jangka waktu yang sama. Keterlampauan Ekologis atau yang dikenal dengan istilah
“ecological overshoot” ini secara umum disebabkan oleh emisi karbon dan
permintaan akan bahan pangan, namun ketersediaan lahan dan pengalokasiannya
bisa dipastikan akan segera menjadi isu utama.
Rata-rata jejak ekologi
tertinggi per kapita: penduduk Amerika Serikat (9,5 gha), Inggris (5,45 gha),
dan (Swiss 4 gha), sedangkan Indonesia diperkirakan rata-rata (1,2 gha). Adapun
jejak ekologi terendah adalah Bangladesh, dengan rata-rata (0,5 gha).
Pendekatan ini menunjukkan bahwa semakin kaya suatu negara dan bangsa, semakin
besar jejak ekologi mereka dalam menguras sumber daya di bumi. Dengan demikian,
kapasitas yang diperlukan dengan gaya hidup negara-negara maju jauh lebih
boros, sehingga untuk bangsa Amerika--guna memenuhi gaya hidup
mereka--diperlukan 9,5 planet setara dengan bumi, sedangkan warga Inggris
memerlukan lima planet dan pola jejak ekologi rakyat Swiss memerlukan empat
planet lagi. Jadi gaya hidup mereka di negara-negara kayalah yang menjadi
penekan kemampuan bumi--dalam menyediakan suplai sumber daya alam.
Dengan gaya hidup manusia modern saat ini, kita akan
membutuhkan ruang kira-kira satu setengah kali bumi supaya semua mahluknya bisa
masuk dengan pas.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui
jejak ekologis di Indonesia
2. Untuk
mengukur dan mengetahui jejak ekologi pribadi.
3. Menciptakan
ahlak yang baik terhadap bumi agar bumi bersahabat dengan manusia
4. Menngetahui
hubungan jejak ekologis terhadap tingkat kemakmuran penduduk
5. Membandingkan
jejak ekologis dengan biokapasitas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jejak
Ekologis Indonesia
Berdasarkan perhitungan
para ahli, saat ini diperlukan waktu satu tahun dua bulan untuk bumi dalam
melakukan regenerasi apa yang dikonsumsi penduduk dunia dalam satu tahun. Ini
menunjukkan telah semakin dekat kehilangan sumberdaya pendukung kehidupan
akibat ketidakseimbangan konsumsi manusia dibanding dengan kemampuan alam untuk
menyediakan sumberdaya.
Berdasarkan laporan
WWF, jejak ekologis di Indonesia rata-rata diperkirakan sekitar 1,2 gha. Deputi Direktur Konservasi WWF Indonesia, Budi Wardhana,
mengatakan bahwa populasi penduduk mempengaruhi jejak ekologis di Indonesia.
Pada tahun 2004 ekonomi Indonesia secara perlahan mulai pulih dari goncangan
krisis global meski masih rentan dengan kondisi politik, sosial maupun keamanan
pertahanan. Sedangkan dari sektor pertumbuhan
karbon, Indonesia terus meningkat dan kini menempati peringkat kedua di bawah
China.
Emisi
karbon akan terus meningkat secara drastis bilamana terjadi perubahan fungsi
lahan serta pembukaan hutan skala luas. Berdasarkan kajian tahun 1971 - 2004,
efisiensi energi di Indonesia dikategorikan masih rendah. Indonesia merupakan
Negara dengan sumbangsi karbon yang
cukup tinggi. Bahkan jika dibandingkan dengan China, Australia, dan negara
lain, Indonesia adalah Negara dengan energi yang paling kotor.
Nilai
efisiensi sumber daya Indonesia berada di posisi 6,60, jauh di atas rata-rata
dunia yakni 2,61. Beragam kejadian terkait perubahan iklim yang terjadi di
Indonesia menimbulkan sejumlah bencana. Di antaranya 108 kejadian banjir dan
tanah longsor per tahun, penyakit berkaitan dengan perubahan iklim 27 kejadian
per tahun, cyclon 10 kejadian, kebakaran hutan 9 kejadian dan kekeringan 8
kejadian. Berdasarkan kajian jejak ekologis tersebut, Indonesia akan mengalami
defisit pada tahun 2016.
2.2 Jejak Ekologis Pribadi
Menghitung Seberapa Besar Jejak Ekologiku
A. Transportasi
Dengan apa
anda bepergian hari ini?
a)
Berjalan…..0
b)
Bersepeda…..5
c)
Dengan Angkutan Umum….10
d)
Menumpang.....15
e)
Kendaraan Pribadi ….5
x 30
Nilaiku 150
Sub-Total : 150
B. Penggunaan Air
Seberapa
banyak air yang digunakan?
a) Tidak
mandi….0
b) Mandi,
1-2
menit.
….5
c) Mandi, 3-6 menit.….10
d) Mandi, 10 min ….2x
20
e) Mandi
dengan air satu bath tub penuh….20
f) Mandi
dengan air setengah bath tub….10
g) Mandi
dengan air bekas orang lain….10
h) Menggosok
gigi dengan air kran tetap mengucur….5
i) Mencukur
kumis/jenggot dengan air kran tetap mengucur….5
Nilaiku 20
Sub-Total : 40
C. Berpakaian
1. Saya
menggunakan pakaian lebih dari sekali sebelum di cuci?
a)
Sering….0
b)
Kadang-kadang….2x 5
c)
Tidak pernah….10
2. Saya
menggunakan pakaian bekas (yg diperbaiki)
a) Iya….(-5)
b)
Tidak….0
3. Saya
memperbaiki baju saya sendiri?
a) Iya….(-5)
b)
Tidak….0
4. 50% dari baju saya adalah baju turunan?
a) Iya….(-5)
b)
Tidak….0
5. Saya
membersihkan dan mengeringkan baju?
a) None….0
b) 1-5 lembar….10
c) Lebih dari 6 lembar….20
Nilaiku
30
Sub-total:
30
D. Rekreasi
1. Seberapa
banyak peralatan yg diperlukan ?
a) tidak
ada atau sedikit….0
b) beberapa….1x 10
c) cukup
banyak….20
2. Seberapa luas lahan yg dibutuhkan untuk rekreasi anda?
a) tidak ada atau sedikit….0
b) sedang (<1 hektar) 1x 10
c) cukup besar (>hektar)…20
3.
Saya menghabiskan
uang hari ini untuk belanja (pakaian, baju, peralatan olahraga)?
a) Tidak ada….0
b) $5…5
c) $10…10
c) $10+…1 pt. per
dollar
Nilaiku 20
Sub-Total: 20
E. Makanan
1. Berapa
porsi daging yang dimakan sehari?
a) 0….0
b) 1 porsi….1x 10
c) 2 porsi….20
d) 3 porsi….30
2. Seberapa
banyak makan bersisa di piring?
a)
tidak ada…1x 0
b) sedikit….5
c) cukup banyak….10
3. Saya
mengkonsumsi campuran sisa sayur dan buah?
a)
ya….0
b)
tidak….1x 10
4. Makanan
yang saya makan adalah makanan lokal?
a)
semuanya….0
b)
beberapa...1x 10
c) tidak ada….20
5. Makanan
yang saya makan adalah produk organik?
a)
semuanya….0
b)
beberapa..1x 10
c)
tidak ada….20
6. Makanan
yg dikonsumsi dibungkus plastik/kertas?
a)
Tidak….0
b) beberapa….1x 10
c) Semuanya….20
Nilaiku 20
Sub-Total : 20
F.
Sampah
1.
Seberapa besar penampungan
sampahnya?
a)
peti kayu….30
b) kotak sepatu….1x 20
c) secangkir….5
d)
tidak ada sampah….0
Nilaiku 20
Sub-Total : 20
Adapun
total sub nilaiku untuk A-F (Total 1) = 280
G. Ruang Tinggal
Luas
rumah : jumlah penghuni = 250 : 3 = 83.3
Nilaiku untuk Total 2 = 83.3
Total 2 = 83.3
TOTAL
KESELURUHAN= (Total 1 + Total 2) X 3
( 280+83.3) x 3
= x
3 = 1089.9
Total
keseluruhan dibagi 100 = jejak ekologis anda dalam satuan hektar
JADI JEJAK EKOLOGIS PRIBADI
= 10,899 HEKTAR
(astaghfirullahaladzim)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jejak Ekologi merupakan
analisis nilai kebutuhan manusia di dalam ekosistem . Analisis ini
membandingkan kebutuhan manusia dengan kemampuan biosfer alam dalam
mereproduksi sumber daya . Nilai tersebut merepresentasikan jumlah lahan
produktif biologis yang diperlukan untuk mereproduksi sumber daya yang
dikonsumsi manusia dan menyerap limbah melalui teknologi yang berlaku.
Jejak
ekologis masing-masing Negara dipengaruhi oleh laju pertumbuhan penduduk yang
berdampak pada kebutuhan akan sumber daya yang ada di bumi menjadi meningkat.
Sementara bumi memiliki tingkat keterbatasan sumber daya. Perhitungan jejak ekologis digunakan untuk
mengukur jumlah sumber daya bumi yang diperlukan dalam rangka memproduksi makanan untuk manusia, menangani
proses limbah, menyediakan bahan bakar yang dibutuhkan untuk mendukung mesin
yang berguna bagi kelangsungan dan aktivitas hidup manusia di bumi. Pada
akhir survey, Jejak Ekologi dapat dikategorikan dalam penilaian Karbon, Pangan,Perumahan,
dan Barang-Jasa serta jumlah total Jejak Ekologi yang diperlukan untuk
mempertahankan populasi suatu wilayah pada suatu tingkat konsumsi. Pendekatan
ini juga dapatditerapkan dalam berbagai kegiatan seperti aktivitas produksi
atau konsumsi energi kendaraan.
3.2 Saran
Perlunya akhlaq maupun etika yang baik terhadap
tuhan/ALLAH, lingkungan, sesame dan
kepada semua makhluk hidup adalah dasar utama dalam kehidupan. Karena, setiap
apa yang diperbuat di dunia pasti akan mendapatkan pembalasan baik dalam hal
baik maupun buruk. Kepedulian para penghuni
bumi untuk menjaga, memelihara dan memanfaatkan sumber daya yang ada di bumi
seoptimal dan sebaik mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
http://nganjukhijauku.blogspot.com/2012/12/apa-itu-jejak-ekologi.html
Mangunjaya, F. 2005. Gaya Hidup Menghadapi Perubahan
Iklim. WWF-www.wwf.or.id
WWF. Jejak Ekologi untuk Hidup di Satu Bumi.
Environmental Education and
Outreach Unit
WWF Indonesia